Arti parenting secara bahasa adalah kegiatan pengasuhan anak oleh orang tua. Sebenarnya terdapat banyak pola asuh yang bisa kamu pilih dan terapkan dalam mengasuh anak.
Setiap keluarga berasal dari latar belakang yang berbeda. Jadi tidak semua keluarga memiliki pola asuh yang sama. Selama pola asuh yang diterapkan itu baik untuk tumbuh kembang anak, tidak ada masalah. Oleh karenanya dalam pola asuh tidak ada yang lebih baik antara satu dengan yang lainnya. Semuanya kamu yang tentukan.
Kali ini saya hanya merujuk kepada 5 jenis parenting yang bisa kamu jadikan referensi. Silahkan kamu coba pelajari ya jenis parenting mana yang sudah kamu terapkan.
5 Jenis Parenting Pada Anak
1. Authoritarian Parenting
Pola asuh authoritarian adalah jenis parenting otoriter dimana orang tua menekankan pada disiplin tinggi dan penuh tuntutan.
Orang tua sangat ingin anaknya selalu mematuhi peraturan yang telah dibuat, namun jarang sekali menjelaskan maksud dan tujuan nya. Pola asuh ini lah yang membuat orang tua berubah menjadi strict parents. Mengenai jenis ini sudah saya bahas lebih dalam di postingan sebelumnya ya.
Baca Juga : Strict Parent Kenali Artinya dan Dampak Pada Anak.
2. Authoritative Parenting
Sebaliknya jenis parenting authoritative adalah pola asuh yang menerapkan disiplin tinggi akan tetapi anak masih diberi ruang untuk diskusi.
Orang tua masih memberi batasan-batasan terhadap anak, hanya saja disertai dengan alasan yang jelas. Apabila anak melanggar terdapat pula hukuman. Tapi di lain kesempatan bila anak memperoleh prestasi orang tua tetap memberi apresiasi.
Keuntungan dari pola asuh ini adalah bisa berdampak positif akan kesehatan jasmani dan mental bagi anak. Orang tua bersikap hangat kepada anak, mampu memberi pemahaman kepada anak dan tanggap terhadap emosional anak.
3. Attachment Parenting
Pada jenis parenting attachment ini orang tua sangat sering melakukan kontak fisik dengan anak. Entah itu dengan menggenggam tangannya, memeluk dan menciumnya hingga senantiasa menemaninya sebelum tidur.
Sekalipun anak mulai beranjak remaja orang tua dengan pola asuh ini masih sesekali mencoba melakukan kontak fisik dengan anak. Salah satu contohnya dengan mengelus-elus punggung anak ketika sang anak terlihat butuh perhatian.
Attachment parenting ini berdampak pada bonding yang kuat pada anak. Orang tua hampir tidak pernah menggunakan hukuman fisik kepada anak dan mengutamakan komunikasi. Akan tetapi pola asuh ini bisa menyebabkan anak menjadi sedikit manja.
4. Permissive Parenting
Orang tua memposisikan dirinya layaknya teman bagi anaknya. Jenis parenting ini meskipun terlihat menyenangkan akan tetapi tidak disarankan untuk dilakukan berkepanjangan. Pasalnya anak menjadi lebih bebas, kurang disiplin dan orang tua sulit untuk bersikap tegas.
Orang tua akan cenderung cepat tanggap dengan kebutuhan anak dan berusaha untuk tidak membuat mereka kecewa. Orang tua juga tidak terlalu banyak tuntutan tehadap anak. Hal ini membuat anak menjadi tidak mandiri dan kurang menunjukan keinginan untuk berprestasi.
5. Neglectful Parenting
Neglectful Parenting atau jenis parenting yang acuh pada anak. Hal ini terjadi biasanya pada orang tua yang terlampau sibuk sehingga tidak ada waktu untuk memperhatikan anak.
Orang tua menjadi tidak banyak terlibat terhadap anak baik secara fisik maupun emosional. Bahkan mereka bisa saja tidak tau apa makanan kesukaan anak, warna favoritenya ataupun sahabat dekat sang anak.
Anak yang dibesarkan dengan pola asuh ini akan menjadi dewasa sebelum waktunya. Pasalnya mereka telah terbiasa menyelesaikan masalah mereka sendiri. Hal terburuk lainnya yaitu akan mudah tercipta perselisihan antara anak dan orang tua karena kurangnya komunikasi selama ini.
Kamu pilih yang mana ?
Ada banyak jenis parenting yang ada secara global sekarang ini. Itulah perlunya kita untuk terus mempelajari ilmu parenting. Dengan begitu kamu bisa memadukan antara pola satu dengan pola yang lain.
Meskipun demikian berdasarkan penilitian, anak akan memiliki tumbuh kembang yang baik secara fisik dan emosi bila antara mengasuh dan mengendalikan berada di porsi yang sama.
Ayah & ibu jangan pernah bosan untuk mengupgrade diri ya dengan ilmu-ilmu parenting. Semoga kita bisa selalu mendampingi anak-anak kita tumbuh hingga mereka dewasa kelak. Semoga Menginspirasi!